Google Translite

Berpuasa Bukan Berarti Tak Olahraga

Bulan Ramadan sudah di depan mata, terbayang aktivitas fisik yang akan berkurang selama menjalani ibadah ini. Meski demikian agar tubuh tetap bugar, olahraga tetap perlu dijalankan.

Lazimnya selama menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadan, orang akan menurunkan aktivitas fisik demi menghemat energi. Apalagi kegiatan bekerja dalam keseharian tetap berjalan seperti biasa.

Mungkin Anda sudah terbayang produktivitas akan menurun dan Anda menjadi mudah lelah dan mengantuk. Padahal kembali lagi pada hakikat puasa adalah sarana membersihkan jiwa dan jasmani. Karenanya puasa bukan lantas menjadi alasan untuk bermalas-malasan atau merasa lelah berlebihan.

Bahkan untuk tetap menjaga kebugaran selama berpuasa agar tubuh lebih bergairah dan tidak merasa lelah, olahraga tetap perlu dijalankan. Ya, berpuasa bukan lantas absen dari kegiatan berolahraga.

Menurut dr.Michael Triangto, Sp.KO, tujuan berolahraga selama bulan puasa bukanlah untuk meningkatkan kebugaran atau prestasi melainkan untuk mempertahankan kebugaran. Sehingga rasa lemas, malas, terutama mengantuk dapat dihindari.

Olahraga juga dapat menstabilkan kadar glukosa darah seperti yang kerap dianjurkan dokter untuk pernderita diabetes mellitus. Disamping itu, aktivitas fisik ini selama di bulan puasa bertujuan mempertahankan berat badan serta massa otot. Dengan berpuasa kekuatan otot akan berkurang, bukannya lemak.

Hal senada dikatakan dr. Tanya Rotikan, Sp.KO. Menurut dokter spesialis dari FKUI ini, mereka yang terbiasa berolahraga, harus tetap menjalankan aktivitas tersebut.

“Hanya saja disesuaikan dengan kondisi tubuh.Kurangi intensitas latihan dan persingkat waktu berolahraga serta cari waktu yang sesuai,” katanya.

Mengurangi intensitas berolahraga selama berpuasa adalah sebuah keharusan, mengingat kegiatan ini membutuhkan intake yang cukup di dalam tubuh. Padahal berpuasa menghabiskan waktu kurang lebih 14 jam. Kalau terlalu berlebihan, tubuh akan menguras tenaga dan timbul rasa haus.

“Awal-awal memulai olahraga tubuh mungkin akan merasa lemas.Tapi jangan berhenti, sebab tubuh akan mengalami proses adaptasi,” katanya.

Lebih jauh, Tanya menganjurkan untuk melakukan olahraga di tempat yang sejuk. Jika Anda melakukan olahraga di pusat kebugaran, dalam ruangan ber-AC, rasanya tak jadi soal. Namun jika Anda berjalan di area terbuka, cari tempat sejuk untuk menghindari keringat berlebihan yang bisa menimbulkan dehidrasi. Bukan hanya orang biasa yang menurunkan kegiatan olahraganya di bulan puasa. Atlet sekalipun memanfaatkan bulan ini istilahnya untuk ‘turun mesin’.

“Masa ini disebut sebagai masa periodisasi, kesempatan untuk membersihkan tubuh atau proses detoksifikasi,” kata dr Phaidon L Toruan, MM, sport science director untuk tim nasional sepakbola Indonesia di tahun lalu.

Lalu kapan saat yang tepat untuk berolahraga? Olahraga selama bulan puasa bisa dilakukan dua sampai tiga kali dalam seminggu selama 30 menit. Waktu yang tepat untuk olahraga adalah sekitar dua jam sebelum berbuka atau setelah berbuka puasa.

"Kalau berbuka puasanya hanya sekedar membatalkan, misalnya minum teh atau makan pisang, olahraga bisa dilakukan 15 menit setelahnya,” kata Phaidon.

Saat berbuka sebelum melakukan olahraga, Phaidon menyarankan untuk meminum segelas teh tanpa gula pasir melainkan dengan perasan lemon atau madu sebagai pengganti pemanis. Agar olahraga tidak dilakukan dalam kondisi dehidrasi.

Yang paling baik adalah minum air kelapa muda yang kaya akan elektrolit asli. Air kelapa ini mengandung lebih banyak kalium daripada natrium.Pisang juga baik dikonsumsi karena mudah diolah oleh tubuh dan merupakan sumber elektrolit alami.Ada baiknya selama bulan puasa tidak perlu terlalu banyak mengonsumsi makanan atau minuman manis.

“Boleh juga dengan mengganti gula pasir dengan gula aren,” saran Phaidon.

Di lain pihak, Michael justru menyarankan untuk olahraga di pagi hari sehabis sahur. Pada waktu ini, udara masih sangat segar dan bebas polusi. Kita pun dapat mengajak anggota keluarga turut serta berolahraga. Tidak perlu olahraga yang berat, cukup dengan berjalan kaki mengitari kompleks perumahan Anda misalnya.

“Badan justru jadi bugar dan semangat karena metabolisme meningkat. Jadi tidak gampang capek dan mengantuk di siang harinya. Memang, untuk mengajak tubuh berolahraga terutama di bulan puasa bukan semudah membalik telapak tangan. Namun kita harus yakinkan diri bahwa memulai bukan sesuatu pekerjaan yang berat. Makanya kalau habis sahur, tubuh kan masih segar,” imbuh Michael.

Lakukan olahraga secara bertahap dan tidak berlebihan yang malah akan berdampak kurang baik. Michael mengingatkan, perbuatan baik harus dimulai dengan niat baik,tak terkecuali untuk kegiatan yang satu ini. Tujuan puasa adalah membersihkan diri dan tidak hanya mental namun juga fisik.

“Gimana bisa dikatakan ‘bersih’ kalau badannya malas dan sakit,” pungkas Michael.

Sumber : koran SI

Comments :

0 komentar to “Berpuasa Bukan Berarti Tak Olahraga”

Posting Komentar